Saturday, October 21, 2017

Rindu 1

Rinduku padamu
Tak dapat dilukiskan dengan kata
Hanya untaian doa yang mampu kupanjatkan
Semoga rinduku tersampaikan
©rindangayoe

Kost Sanur, 20 Oktober 2017

Monday, October 2, 2017

Salahkah Hati?

Hati tak pernah salah
Ia jatuh sendiri tanpa pernah diminta


Petamburan, 2 Oktober 2017
19.32 WIB

Papah, Mamah, Dedeh

Hari ini hujan
Seperti yang sudah diisyaratkan awan
Hujan menciptakan banyak genangan
Seperti rindu yang merefleksikan kenangan

Hujan mengalir deras menuju segala penjuru
Seperti rinduku yang selalu bermuara padamu
Hujan, sini temani aku habiskan waktu
Karena tak semua rindu bisa segera berujung temu
.
.
.
.
.
.
.
.
You're friends
You're brothers and sisters
You're lovers
You're enemies
You're H.O.M.E











Puri Bukit, 1 Oktober 2017

Sunday, October 1, 2017

Ah, kenapa senyum itu membekas diingatanku
Kenapa wajahmu terus berlari dipikiranku
Aku menyerah!
Tak mampu mengusir bayangmu
Aku pasrah
Terserah sampai kapan kau mau singgah

Puri Bukit, 1 Oktober 2017
10.59 pm

Friday, August 25, 2017

Patah Hati... Hati yang Patah

Malam semua...
halah.. ngomong sama siapa saya ini..
Setelah sekian lama ga buka blog dan tidak nulis, baik di blog ini atau di blog lainnya yang kecenderungan isinya hanya posted link dari medsos lain..

Entah kenapa setiap memulai tulisan pasti tentang sakit, sedih, dan hati yang terluka... Halah~


Patah hati merupakan hal wajar bahkan biasa bagi manusia yang pernah jatuh hati dan jatuh cinta.. Kenapa? Namanya juga "Jatuh" ya kemungkinan cidera itu pasti ada.. siapa bilang jatuh cinta itu indah-indah saja? Siapa bilang jatuh hati itu asyik-asyik saja?

Bagi kalian yang pernah merasakan jatuh hati atau jatuh cinta, pasti sedikit banyak juga merasakan luka di hati. Entah kesal dengan pasangan, kecewa karena ingkar pasangan, atau bahkan untuk hal remeh temeh nan konyol yang kalau sudah putus menjadi hal konyol jika diingat kembali.

Saya pun juga pernah merasakan hal tersebut. Bahkan belum lama ini saya merasakan yang namanya jatuh hati pada pandangan pertama. Ah, dasar gue nya aja yang baperan. Hahahaha..😆
Pertama kali ketemu pria ini di luar kota Jakarta, nggak aware sama sekali bagaimana fisiknya. Tapi yang gue tahu pasti adalah dia tipe orang yang humoris dan baik hati pastinya.

Namun, hal yang paling disayangkan adalah ketika dia ber"ramah tamah" dengan gue, dia langsung bikin hati gue gimanaaaa gitu~
Perihal dia punya pacar sering dialihkan setiap ngobrol dengan dia. Tapi, tiba-tiba dia hilang tanpa kabar dan gue malah semakin penasaran. AAArrrrggghhh.. SHiT moments come..!!
Padahal gue sudah bertekad untuk netral, tidak terpengaruh... Tapi saudara-saudaraaaa, gagal. Sampai akhirnya gue cerita ke sahabat yang kebetulan kenal dengan dia dan yang mengenalkan dia denga gue.

Dwoooeeennnggg.... another facts.. Fakta nyata yang nggak bisa gue hindari dan nggak bisa gue apa2in lagi.. Pacaran sudah 5 tahun dan akan melangsungkan lamaran dalam waktu dekat... Yeaaaayyy,, happy for him and (not) happy for me 😂😂😂

Yah, nasi belum menjadi bubur, bahkan belum menjadi nasi yang sempurna.
Hal yang gue syukuri adalah, gue masih sebatas jatuh hati pada pandangan pertama dan masih dalam batas penasaran. Belum lebih dari itu, at least sakitnya nggak sakit-sakit amat lah yaaa~

Pelajaran yang bisa diambil dari hal ini, jadi makhluk sosial itu jangan baper-baper amat lah.. Hahahahaha~
Selain itu, dibalik kesabaran pasti ada hal yang akan lo syukuri sampai kapanpun.

Baiklah, sekian tulisan hari ini.. mungkin habis ini gue bakal lebih rajin nulis. Mungkiiiiiiinnn yaaa Mungkiiinnnn~


Office, 24.08.2017
7.40 pm
































Tuesday, June 28, 2016

Bukan Cuma Hati, Jalur Kereta Juga Perlu Diperhatikan



Ada yang berbeda dari suasana Stasiun Tanjung Priok Sabtu (25/06) pagi lalu. Stasiun yang biasanya tidak penuh dengan hiruk pikuk, menunjukkan sebuah aktifitas baru kala itu. Ya, hari itu ada kegiatan Bakti Sosial (baksos).

Adalah KRL-mania yang menyelenggarakan baksos tersebut. Mereka merupakan sebuah komunitas pengguna KRL se-Jabodetabek dan saban tahun rutin menggelar baksos. Tahun ini giliran para Petugas JPJ (Juru Penilik Jalur) yang menjadi saasran baksos. Sejatinya, kegiatan ini merupakan bukti kepedulian para pengguna KRL kepada petugas yang menjadi unsung hero bagi keberlangsungan perjalanan kereta api.

Baksos diawali oleh pembawa acara yang mewakili KRL-mania demi sekedar kata pengantar sebagai pembuka acara. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Slamet Suseno Priyanto. Dalam kesempatan ini Suseno menyampaikan rasa terima kasih kepada KRL-mania karena kepeduliannya terhadap petugas-petugas yang mendukung kelangsungan perjalanan kereta api. Beliau berharap kegiatan ini tidak hanya kali itu dilaksanakan, tapi menjadi kegiatan yang sinambung dan juga berpesan kepada para petugas JPJ agar menjaga kesehatan karena pekerjaan yang mereka tekuni saat ini merupakan pekerjaan yang berat dan menuntut kondisi prima.
Suasana kegiatan Baksos KRL Mania 2016


Tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Suseno, Kepala Stasiun Tanjung Priok, Setiawan yang akrab disapa dengan Iwan juga menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih atas rasa peduli yang ditunjukan melalui kegiatan baksos ini dan berharap moment ini dapat berlanjut sebagai wahana berkomunikasi dan bersilaturahmi.

Pada penyelenggaraan bakti sosial tahun ini, dana yang terkumpul sebesar Rp. 10.608.893,- dan disampaikan kepada petugas JPJ dalam bentuk paket sembako. Sebagai sambutan penutup, Nur Cahyo selaku Ketua KRL-mania menghaturkan ribuan terima kasih atas sumbangan dan kepedulian dari para donatur dan sponsor. Juga disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk rasa terima kasih atas kerja keras para petugas JPJ sehingga perjalanan kereta berlangsung lancar. Seperti yang bisa dilihat, intensitas perjalanan kereta semakin meningkat setiap harinya karena pengguna jasa transportasi kereta semakin banyak.

Nur Cahyo menyerahkan paket sembako kepada petugas JPJ
Nur Cahyo juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Stasiun Tanjung Priok karena telah diizinkan untuk menyelenggarakan kegiatan di stasiunnya dan berharap ke depannya volume perjalanan kereta ke Tanjung Priok dapat ditambah dengan melihat potensi wisata yang ada di sekitaran wilayah Tanjung Priok.

Penyerahan baksos kepada 86 orang petugas JPJ DAOP 1 berlangsung singkat, karena para petugas tersebut harus bersiap kembali melaksanakan tugasnya. Petugas JPJ memiliki andil penting dalam keberlangsungan perjalanan kereta api. Para unsung hero ini bekerja dengan cara berjalan kaki menyusuri jalur-jalur yang akan dilewati oleh Commuter Line hanya dengan berbekal peralatan sederhana seperti kunci inggris, senter dan handphone sebagai  alat komunikasi. Mereka menyusuri jalur sejauh 6 – 8 km di bawah terik matahari dan kegelapan malam.

“Lebih baik ketemu setan, daripada ketemu orang” ujar salah seorang petugas JPJ ketika sedang berbincang dengan mereka. Pak Sarno yang telah mengabdi kepada PT KAI sejak tahun 1986 menyampaikan suka duka yang sering dialami saat menjalankan tugasnya “Kalau panas ya kepanasan, tapi yang berat kalau sudah hujan badai. Mau tidak mau harus tetap jalan, takut ada longsor atau pohon tumbang”. Hal serupa juga disampaikan oleh Tihar yang sudah menjadi petugas JPJ selama 5 tahun, “Daerah rawan itu sekitaran Rawa Buaya di KM 8 – 10”  imbuhnya.

Sudah terbayang bagaimana jika tidak ada mereka yang rela berpanas dan berjalan kaki dengan jarak yang terbilang tidak dekat itu. Perjalanan kereta akan lebih banyak mengalami gangguan pastinya. (rindangayoe/VI/16)

Anggota KRL-Mania berfoto bersama dengan para Petugas JPJ, Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Kepala Stasiun Tanjung Priok usai kegiatan


Saturday, September 14, 2013

Catatan Kuning

Aku tidak ingat kapan ini semua terjadi, kapan ini berawal, bagaimana bisa terjadi, kenapa bisa terjadi. Semua berjalan begitu cepat bagiku ataukah terlalu lambat bagimu menyadari bahwa kau jatuh cinta (lagi) untuk kesekian kali.
Hati ini menolak tegas dan keras pada awal ketika aku tersadar, ada percikan yang mungkin bisa membakar, entah kapan. Namun, aku tak kuasa menolak untuk mengakui bahwa percikan itu kini menghangatkan hati. Aku mulai teringat bagaimana cara tersenyum, walaupun aku masih terlalu hafal di luar kepala cara membuat hati ini teriris dan diri ini menangis.

Entah apa yang membuat aku memiliki rasa yakin bahwa kau yang akan mendampingiku hingga akhirku. Apakah itu rasa cintaku padamu. Ataukah kebodohanku yang mengatasnamakan cinta dan sayang hingga membutakan mata batinku. Kebodohan yang untuk kesekian kali aku ulangi. Aku tidak tahu... untuk saat ini.

Setiap orang memiliki cara melihat hidupnya yang berbeda-beda. Tapi aku melihatmu disetiap pagi dan malamku, terpejam ataupun terjaga. Senyum, tawamu, ulahmu, membuat aku lupa kita terpaut satu dekade. Membuat aku lupa, waktu disekitar kita terus berputar, bergulir tanpa ampun dan berlari tanpa ada kata lelah. Dan aku selalu merasa kehabisan waktu dengan segala rindu untukmu.
Aku di sini masih terpaku menatapmu, mengharapmu. 
Bersimpuh merindumu, melafadzkan namamu di sela sujudku.
AKU SAYANG KAMU
Tuhan, tolong bantu aku.

Jakarta, 9 September 2013